MAKASSAR – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel). Cuaca ekstrem diprakirakan terjadi sejak tanggal 12-16 Februari 2023.
“Prakiraan tanggal 12-16 Februari 2023, hujan dengan intensitas lebat yang cenderung berpotensi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan,” kata Plh Kepala BMKG Wilayah IV Makassar Kamal A dalam keterangannya, Jumat (10/2/2023).
Berdasarkan analisis BMKG, kondisi cuaca di Sulsel menunjukkan adanya peningkatan curah hujan. Terpantau adanya tekanan rendah (low pressure area) di wilayah Australia bagian utara yang menginduksi peningkatan kecepatan angin dan membentuk daerah konvergensi.
“Dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya potensi peningkatan curah hujan di wilayah Sulawesi Selatan,” jelas Kamal.
Lebih lanjut dijelaskan, kondisi ini dipicu adanya Maden Julian Oscillation (MJO) yang berada pada kuadran 4 (maritime continent). MJO ini mampu berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan.
Model cuaca juga menunjukkan kelembapan udara lapisan atas hingga ketinggian 700 mb dalam kondisi basah (70-90%).
Adapun kondisi cuaca ekstrem ini diprakirakan terjadi di wilayah Sulsel bagian barat, selatan, dan timur yang meliputi:
Sulawesi Selatan bagian barat: Pinrang, Parepare, Barru, Pangkajene dan Kepulauan, Maros, Makassar, dan Takalar
Wilayah Sulawesi Selatan bagian tengah: Sidrap, Soppeng, dan Gowa
Wilayah Sulawesi Selatan bagian selatan: Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, dan Kepulauan Selayar
Sulawesi Selatan bagian timur: Bone dan Sinjai
Selain itu, BMKG dalam keterangannya juga mengatakan adanya potensi angin kencang di wilayah Sulsel bagian barat dan selatan.
“Serta Potensi angin kencang di sulawesi selatan bagian barat dan selatan,” tulis BMKG.
Peringatan Dini Potensi Gelombang Tinggi
BMKG juga mengimbau masyarakat agar mewaspadai adanya potensi gelombang tinggi di perairan sekitar Sulawesi Selatan. Ketinggian gelombang ini berada pada kategori sedang hingga tinggi.
“Masyarakat dihimbau agar mewaspadai gelombang tinggi di perairan sekitar Sulawesi Selatan,” ujar Kamal.
Berikut rincian wilayah yang berpotensi mengalami gelombang tinggi dengan kategori sedang (ketinggian gelombang 1,25-2,5 meter) :
Perairan Parepare
Perairan Spermonde Pangkep
Perairan barat Kepulauan Selayar
Perairan timur Kepulauan Selayar
Perairan Sabalana
Teluk Bone bagian utara
Teluk Bone bagian selatan
Laut Flores bagian utara
Laut Flores bagian barat
Perairan P. Bonerate
Kalaotoa bagian utara
Perairan P. Bonerate – Kalaotoa bagian selatan
Gelombang dengan kategori tinggi (ketinggian gelombang 2,5-4,0 meter)
Selat Makassar bagian selatan
Perairan Spermonde Pangkep bagian barat
Perairan Spermonde Makassar bagian barat
Laut Flores bagian timur
Cuaca Ekstrem Bisa Picu Bencana Hidrometeorologi
BMKG juga mengimbau agar seluruh masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrim. Adapun dampak yang bisa terjadi antara lain genangan/banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, dan keterlambatan jadwal penerbangan/pelayaran.
Selain itu, BMKG juga mengimbau agar masyarakat memantau informasi terkini mengenai kondisi cuaca di Sulsel agar dapat melakukan antisipasi serta mitigasi saat terjadi bencana.
“Masyarakat diharapkan selalu mengikuti informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik,” imbau Kamal.
http://dlvr.it/SjL3RL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar